Wajah Pendidikan di Palestina
PALESTINA- Akibat gempuran musuh seterunya Israel kini wajah pendidikan di Palestina tidak lagi terlihat hanya ada tumpukan bekas sekolah yang beberapa tahun silam dibangun oleh PBB berserakan dimana-mana untuk hidup pun terasa tidak aman apalagi untuk sekolah hal ini menggambarkan sisi lain dari pendidikan Palestina.
Jika pendidikan Nasional di Indonesia terbilang baik karena ada wajib belajar 9 tahun dari pemerintah pusat, tapi lihatlah di Palestina tidak ada wajib belajar 9 tahun jangankan untuk waja9 untuk sekolah pun rasanya tidak mampu akibat perang dengan Israel kini semua pendidikan yang ada di Palestina lumpuh total anak-anak yang menjadi korban tidak mampu sekolah.
Seharusnya diusia mereka harus mendapatkan pendidikan seperti layaknya Indonesia dengan beberapa keunggulan tersebut membuat palestina menjadi sangat berbeda dalam segi dunia pendidikan, lebih dekat sementara kalau kita lihat Israel berbanding terbalik dengan kondisi Palestina sekarang ini kalau anak-anak Palestina tidak bisa bersekolah dengan aman sementara Israel dengan nyaman anak-anaknya bisa bisa bersekolah bahakan jauh lebih baik dari negara maju dalam sekolah.
Bukan berarti semua sudah usai perang yang telah menelan banyak korban tersebut seolah tidak ada habisnya, disini lain dunia melalui UNESCO memberikan beberapa bantuan kepada Palestina agar pendidikan di Palestina tidak habis total dengan cara mengumpulkan anak-anak yang seharusnya sekolah di tempat penampungan sementara dan memberikan para bantuan guru untuk dapat mengajar di Palestina.
Beruntunglah Indonesia yang diberikan kedamaian tidak seperti Palestina anak yang seharusnya mengenyam pendidikan yang tidak bersalah malah menjadi korban kekerasan dan kejahatan perang, Indonesia perlu bersyukur dala hal ini karena wajah pendidikna di Indonesia terbilang baik melalui program wajib bejalar 9 tahun dari pemerintah pusat seharusnya tidak ada lagi yang tidak bersekolah apapun alasannya karena semua sudah digratiskan biaya pendidikan ditanggung pemerintah.
0 Comments